Bahaya Mengintai Dirumah Anda

Bahaya adalah segala sesuatu yang dapat berpotensi terjadinya kecelakaan sejatinya dimanapun manusia berada di muka bumi ini bahaya selalu menyertai keberadaan umat manusia hanya menunggu kelalaian serta keteledoran kita kecelakaan akan terjadi.

Untuk meminimalisir potensi-potensi bahaya yang selalu mengintai diri pribadi setiap manusia maka perlu adanya identifikasi bahaya atau pengenalan bahaya disekitar aktifitas sehari-hari yang bertujuan salah satunya untuk menekan terjadinya kecelakaan. Penulis berusaha mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan kecelakaan yang bisa terjadi  dilingkungan rumah beserta beberapa contoh kejadian diantaranya ;

  1. Terjepit

Terjepit adalah terhimpit atau tertekan diantara dua benda, kecelakaan yang sering terjadi dirumah adalah tangan maupun anggota badan terjepit pintu. Tertimpa kayu, triplek, asbes, kipas angin, meja, kursi bahkan kendaraan bermotor dirumah kita. Dampak dari terjepit ini bisa memar pada anggota tubuh, luka robek, tulang patah bahkan sampai kematian bila terjepit beban yang sangat berat. Anak-anak dibawah umur yang paling sering mengalami kecelakaan karena terjepit ini. Baru-baru ini dibulan Maret 2019 seorang anak artis terkenal mengalami cedera serius akibat jari tangannya terjepit pintu.

Jari tangan yang terjepit bisa mengakibatkan luka ringan bahkan luka berat, luka ringan biasanya memar, bengkak terkadan terjadi sedikit pendarahan. Jika terjadi luka berat biasanya tulang jari patah, pendarahan sulit berhenti sehingga terakdang perlu diamputasi bila terjadi hal ini segera dibawa kerumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Jadi kita harus mengenali dimana saja areal titik jepit ataupun daerah yang kemungkinan bisa mengakibatkan kita terjepit dan beritahukan hal itu kepada seluruh anggota keluarga untuk lebih berhati-hati bila harus terpapar daerah-daerah titik jepit tersebut.

  1. Terjatuh

Terjatuh adalah terlepas, turun atau meluncur kebawah yang terjadi secara tiba-tiba, tidak disengaja.terdapat gaya gravitasi disana. Beda dengan melompat walaupun meluncur kebawah juga namun melompat dilakukan secara sengaja dengan posisi meluncur kebawah yang sudah diatur atau diperkirakan sebelumnya, terjatuh ini tiba-tiba, tidak ada persiapan sama sekali, kaget kemudian melucur kebawah dengan tidak beraturan. Kemungkinan terjatuh dirumah biasanya terjadi saat naik turun tangga terutama yang memiliki rumah bertingkat, jatuh dari kursi, jatuh dari kasur maupun terpeleset karena lantai licin. Presentasi kejadian kecelakan karena terjatuh ini sangat tinggi terutama terjadi pada anak-anak. Untuk meminimalisir anggota keluarga kita terjatuh diantaranya pastikan bahwa tangga memiliki pegangan tangan, terdapat pagar pelindung atas, anak tangga tidak licin, desain tangga serta anak tangga yang aman juga harus dipertimbangkan ketika akan membangun rumah, ketika kemungkinan anak bisa terjatuh dari atas kursi kelantai kita bisa menempatkan permadani/krpet tebal dilantai, agar anak tidak jatuh dari kasur beri pelindung tepi kasur. Untuk orang dewasa maupun orang tua terutama sering terjatuh dikamar mandi yang tak jarang menimbulkan kematian akibat terpeleset karena kondisi kamar mandi licin jarang bahkan tidak pernah sama sekali dibersihkan, pemilihan jenis keramik  agak kasar untuk kamar mandi juga sebagai upaya meminimalisir kecelakaan yang terjadi dikamar mandi  kemudian terdapat beda ketinggian pada lantai. Bahaya lainnya adalah Kejatuhan benda yang menimpa kaki, tangan maupun kepala kita.

  1. Terkena Aliran Listrik/Tersetrum

Tak bisa dipungkiri tersetrum mengakibatkan kecelakaan serius berupa kematian, di setiap rumah pasti memiliki aliran listrik apabila sumber bahaya tersebut tidak bisa kita kendalikan dan tidak bisa kita deteksi keberadaannya maka nilai resikonya akan sangat tinggi sekali. Banyak sekali peralatan dirumah yang menggunakan energi listrik antara lain televisi, DVD, setrika, kompor listrik, mesin cuci, kipas angin, AC, handphone dll.  Penggunaan extention kabel yang tidak tepat juga bisa menyebabkan masalah yaitu konsleting karena beban arus listrik yang berlebih menimbulkan panas, kabel terbakar terparah bisa mengakibatkan kebakaran.

Kecelakaan akibat kesetrum listrik yang sempat heboh adalah peristiwa kematian seorang blogger perempuan asal Bali ditemukan meninggal dunia dikamar mandi disebabkan kerusakan pada mesin pemanas air , air yang mengalir melalui selang shower bercampur dengan arus listrik.

Berikut beberapa cara untuk menghindari bahaya tersetrum aliran listrik antara lain gunakan stop kontak yang memiliki cover guard, instalasi listrik rumah minimal sesuai dengan SNI PLN, jangan menumpuk-numpuk stop kontak listrik, satu lubang colokan listrik satu stop kontak saja, jangan gunakan peralatan listrik yang basah atau terkena air, bila terdapat kabel terkelupas segera ganti dengan yang baru, jangan menyentuh ujung kabel yang terkelupas, jangan biarkan kabel listrik berserakan dilantai dan yang terpenting berikan pemahaman kepada semua anggota keluarga mengenai bahaya listrik.

  1. Tersiram minyak goreng dan air panas.

Tidak hanya menimpa pada anak-anak namun sering terjadi pada orangtua juga orang dewasa . Tersiram air panas saat habis memasak air bisa karena saat mengangkat ceret pegangan tangan tidak kuat, atau bahkan ketika membawa air panas tiba-tiba badan kita bertabrakan dengan anggota keluarga yang lain akibatnya air tertumpah di badan menyebabkan kulit melepuh terjadilah yang namanya luka bakar. Dispenser yang memiliki pilihan Hot and Cold bila tidak terpasang pin safety pada menu Hot bisa mengakibatkan terkena air panas begitupun shower kamar mandi yang menggunakan pilihan hot and cold.

Kejadian di akhir tahun 2017 Balita umur 1,5 tahun di Singapura menghampiri neneknya yang sedang merebus mie melihat cucunya yang baru belajar jalan menghampirinya,  si nenek khawatir cucunya akan terjatuh sehingga dia membungkuk untuk menggendong sang cucu tercinta namun apa daya si nenek menyenggol panci berisi air panas hingga tumpah mengenai wajah serta sebagian  anggota tubuh cucunya.

Terpercik minyak goreng juga sering terjadi pada ibu-ibu yang sering memasak di dapur walaupun terkadang juga terjadi pada bapak-bapak juga. Biasa mengenai jari/tangan hal ini bisa terjadi akibat minyak goreng yang digunakan berlebihan, suhu panas  ekstrim, bahan makanan yang di goreng menimbukan letupan-letupan kecil saat di goreng seperti memasak pop corn, ikan laut, goreng-gorengan dll. Bagi para pria yang suka memasak disarankan jangan memasak tanpa menggunakan kaos/baju alias hanya telanjang dada karena percikan minyak yang mengenai perut kita bisa menimbulkan memar serta bekas luka yang lumayan lama untuk hilang.

Tidak hanya terpercik namun juga mengakibatkan tersiram minyak goreng apabila memposisikan wajan penggorengan yang tidak tepat mengakibatkan  wajan terbalik dan minyak tumpah ataupun secara tidak sengaja anggota tubuh kita menyenggol wajan bahkan terparah tersandung, terpeleset yang mengakibatkan terjatuh tepat didepan wajan  penggorengan ukuran jumbo yang diletakkan diatas lantai, meletakkan penggorengan dilantai kebanyakan masih sering kita temui di pedesaan atau pada masyarakat tradisional.

Kejadian tahun 2016 Balita perempuan tercebur minyak goreng panas di Jeneponto Sulawesi Selatan berawal ketika sang anak meminta diambilkan mainan saat itu si ibu sedang menggoreng kue jalang kote bergegas masuk kamar untuk mengambilkan mainan anaknya, naas sang anak kesayangan sudah masuk kedalam wajan serta tumpahan minyak berceceran dilantai, si ibu panik mengambil anaknya dari wajan namun akhirnya kepeleset akibat tumpahan minyak dilantai, si Ibu  menderita luka cukup parah.

Sebaiknya meletakkan kompor diatas yang tidak tersentuh oleh jangkauan anak-anak dibawah umur, memiliki ruang dapur tersendiri untuk membatasi akses anak-anak masuk kedalam areal yang sangat beresiko tersebut.

  1. Terkena Benda Tajam

Apa benda tajam itu? Benda bermata tipis, halus dan mudah mengiris, melukai, dsb nya. Apa saja yang termasuk benda tajam pisau, pedang, silet, gunting, cutter, paku, bamboo runcing, pecahan kaca, keramik dll. Pertanyaan berikutnya, adakah salah satu benda tersebut dirumah kita? Bila ada simpanlah benda-benda tajam tersebut ditempat yang aman sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan cedera terhadap penghuni rumah. Langkah yang paling baik mari kita kenali dahulu daerah mana dirumah kita yang paling berpotensi bahaya menyebabkan orang terkena benda tajam. Kemungkinan besar tentu adalah Dapur, kenapa? Karena disana menyimpan aneka benda tajam seperti pisau berbagai ukuran/jenis, parutan kelapa, garpu dll,simpanlah benda-benda itu kedalam laci kemudian kuncilah dengan rapat begitupun dikamar tak jarang terdapat gunting, cutter, jarum pentul, peniti, silet, obeng dll,  simpanlah pada tempat yang aman serta jangan sekali-kali membiarkan benda-benda itu dibiarkan berada diatas lantai karena bila itu dilakukan suatu ketika benda-benda tajam tersebut dapat melukai salah satu penghuni rumah. Dampak yang timbul akibat terkena benda tajam adalah luka serius terjadi lubang akibat tusukan pada anggota tubuh, irisan/sayatan kulit,v pelipis mata robek terkena benda tajam dari perabotan rumah, mata buta akibat tertusuk peniti, jarum, paku misalnya. Bila ini terjadi segera bawa kerumah sakit  guna perawatan medis namun yang terpenting lakukan tindakan preventif agar hal tersebut tidak terulang kembali di kemudian hari. Ingat “Original Spare Part” manusia tidak dijual dimanapun, tidak ternilai harganya maka jaga selalu organ tubuh kita untuk tetap utuh serta tidak ada cacat sedikitpun.

  1. Kebakaran

Dalam teori Segitiga Api proses terjadinya api itu karena adanya udara, material dan panas jika ketiga unsur itu bertemu maka akan timbul yang namanya api, api bila kecil bisa bermanfaat untuk menerangi kegelapan malam namun bila api berubah menjadi besar justru akan menjadi musuh utama yang sangat membahayakan juga sangat merugikan.

Banyak Faktor penyebab kebakaran yang sering terjadi dirumah-rumah penduduk antara lain akibat peralatan memasak dimana lupa mematikan kompor saat habis menggoreng makanan, akan timbul kepulan asap dari wajan yang lama kelamaan akan menimbulkan percikan api kemudian menjadi api besar, bila kita menemukan kondisi kepulan asap di wajan jangan sekali-kali menyiramnya karena justru akan menimbulkan api menyala lebih besar, tetap tenang jangan panik ambil kain basah atau gunakan handuk mandi yang sudah dibasahin lalu tutup wajan dengan kain/handuk basah tersebut bila tidak ada handuk juga bisa menggunakan pasir untuk mematikannya. Sekitar tahun 2016 terjadi kebakaran hebat menghabiskan satu rumah besar hanya gara-gara seorang ibu lupa mematikan kompor saat menggoreng  didapur karena ibu pemilik rumah asyik ngerumpi dengan tetangganya selang beberapa lama muncul api membesar dari belakang rumah yang  akhirnya meluluh lantahkan seluruh bangunan rumah tersebut.

Penyebab lainnya adalah puntung rokok akibat membuang puntung rokok sembarangan, api puntung rokok yang lupa dimatikan bisa sebagai pemicu terjadinya kebakaran. Menyalakan Lilin juga penyebab kebakaran saat mati lampu kita menggunakan lilin sebagai penerangan rumah terkadang kita tinggal keluar rumah atau tertidur sehingga lupa mematikan lilin  entah karena angin yang menyambar lilin kemudian api lilin mengenai korden maupun benda mudah terbakar dirumah lama-lama api merambat kesana-kemari semakin besar terjadilah kebakaran. Peralatan listrik seperti Televisi, kulkas, AC, Setrika, Komputer, Handphone dll. Benda-benda tersebut bisa menyebabkan kebakaran karena colokaan listriknya longgar atau mudah terbakar bisa juga karena outlet listrik yang dipakai terlalu banyak menampung jumlah colokan. Penyebab lainnya karena menyimpan cairan mudah terbakar, Pencurian  arus listrik, anak-anak bermain api didalam rumah, meteran listrik yang sudah tua, kabel-kabel listrik yang juga sudah tua tidak pernah dilakukan penggantian.

  1. Tenggelam

Tidak semua rumah mempunyai kolam renang hanya kalangan tertentu saja yang memilikinya namun untuk masyarakat didaerah tepi pantai, pesisir dan rawa terutama dalam hal ini di daerah Kalimantan masih banyak masyarakat yang tinggal dirumah panggung dimana  kolong rumah rawa-rawa terkadang dibawah kolong rumah juga ditemukan biawak bahkan buaya. Bahaya terjatuh kemudian tenggelam terutama bagi anak dibawah lima tahun masih sering terdengar yang mengakibatkan si anak balita meninggal dunia begitupun kita sering mendengar anak si pemilik rumah tercebur kedalam kolam renang, semua karena kelalaian orang tua  mengawasi anak-anaknya. Perlu adanya proteksi pagar pembatas dirumah-rumah panggung agar potensi orang terjatuh kemudian tercebur ke air dapat dihindari begitupun bagi pemilik kolam renang pintu masuk menuju kolam renang perlu di modifikasi agar anak-anak dibawah umur tidak bisa mengakses ke kolam tanpa pengawasan langsung dari orang tua.

Menurut Tomasz Schwarzt di suara.com dalam acara di wisma Aldiron Jakarta minggu 2 September 2018 mengatakan bahwa 80% kecelakaan terjadi dirumah walaupun menurut penulis belum ada angka statistik  pasti mencatat kecelakaan yang terjadi di rumah, semua hanya berdasarkan perkiraan jika boleh di simpulkan secara subyektif kecelakaan yang terjadi di rumah bisa jadi menduduki urutan kedua setelah kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Memang tidak pernah ada yang melaporkan secara resmi kedinas terkait apabila terjadi kecelakaan dirumah namun kita bisa menelusurinya dari puskesmas ataupun rumah sakit atas rekam jejak pasien, berita-berita dimedia online, surat kabar, televisi maupun mendengar secara langsung kejadian yang menimpa tetangga kita. Terdengar dimedia adalah kecelakaan  mengakibatkan luka serius bahkan kematian yang membutuhkan penanganan dokter namun kejadian-kejadian kecil lainnya yang hanya membutuhkan pertolongan pertama tentunya lebih banyak terjadi seperti terpeleset, terbentur, jatuh, terkilir yang sering sebatas dibawa ketukang urut, tertusuk peniti,  tergores dll.

Kondisi tidak aman serta perilaku tidak aman merupakan kontribusi utama dari berbagai kejadian kecelakaan dirumah seperti beberapa contoh yang telah diterangkan diatas dalam tulisan ini, perilaku tidak aman ibu yang sedang ngerumpi padahal didapur dia sedang menggoreng makanan menyebabkan rumahnya ludes terbakar. Kondisi tidak aman dengan menempatkan kompor serta wajan besarnya dilantai sehingga anaknya tercemplung wajan mengakibatkan anak kandungnya meninggal dan si ibu nya pun terkena luka bakar saat menolong si anak, ini hanya secuil contoh dari puluhan bahkan ratusan kejadian memilukan serta menguras airmata. Mari kita sama-sama menjadikan rumahku sebagai tempat yang paling aman bukan justru menjadikan rumahku sumber bahaya yang tidak pernah dikenali serta tidak teratasi.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat kita lebih mengenali bahaya-bahaya apa yang bisa  mengancam dirumah serta tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dirumah. Sehiingga meman benar-benar Rumahku Surgaku. {HJ.30052019}

Penulis: Hendrajati (Praktisi/Pemerhati K3, Pendiri HSE Indonesia, Traineer & Penulis)